Baru denger sih nama Paprika ini. 😀 Aplikasinya ada di Android dan iOS.
Udah kerjasama dengan lebih dari 400 outlet pula.
Sewaktu bayar, tinggal tunjukin QR Code di aplikasi, trus nanti dapet cashback minimal 10 persen dari total tagihan. Poin yg terus terkumpul nantinya bisa dibelanjain lagi di semua outlet yg kerjasama dengan Paprika.
Boleh juga nih dicoba. Mumpung dari Medan udah ekspansi ke Jakarta. 😀
[showhide type=”pressrelease”]
Paprika Tawarkan Cashback hingga 30% di 400 Outlet Jakarta dan Medan
Jakarta, 23 February 2016 – Sebagai platform cashback untuk membantu pelaku usaha lifestyle melakukan promosi, startup asal Medan Paprika (http://paprika.co.id) baru-baru ini meluncurkan layanannya untuk pengguna di Jakarta. Paprika sendiri sudah menyediakan layanan ini di Medan sejak bulan Juli 2015 lalu melalui aplikasi Android dan iOS, dan sekarang ingin menambah jumlah pengguna serta upaya pemasarannya di Indonesia.
Melalui aplikasi Paprika, pengguna bisa berbelanja seperti biasa di outlet-outlet favorit mereka seperti Gold’s Gym, Ron’s Laboratory, Alegro, dan masih banyak lagi. Pada saat akan membayar, pengguna hanya perlu menunjukkan QR Code yang ada di aplikasi Paprika dan mereka akan langsung mendapatkan cashback minimal 10 persen dari total tagihan.
Layanan seperti ini masih termasuk baru dan belum dikuasai oleh siapapun di Indonesia. Meskipun begitu, bisa dibilang Paprika bersaing secara tidak langsung dengan Snapcart milik Ardent Capital. Snapcart sendiri adalah aplikasi serupa yang memungkinkan pengguna mendapatkan cashback dengan mengambil foto struk belanja mereka.
Paprika menggunakan metode yang berbeda karena aplikasi ini akan langsung memberikan cashback dalam bentuk poin ke smartphone penggunanya. Poin itu kemudian bisa dibelanjakan di berbagai outlet Paprika layaknya uang. Dengan terus menggunakan aplikasi Paprika di kafe, restoran, dan toko offline yang bekerja sama dengan Paprika, pengguna akan mendapatkan lebih banyak poin. Dengan menggunakan poin ini, konsumen pada akhirnya akan menghemat lebih banyak biaya belanja.
Di Indonesia sendiri, masyarakat punya berbagai opsi untuk menemukan penawaran dan diskon yang menarik di kota mereka secara online. Beberapa contohnya antara lain Groupon dan Ensogo. Namun promosi dari kedua layanan tersebut sangat tidak fleksibel dan pengguna biasanya harus menukarkan voucher sebelum waktu deadline.
Dengan Paprika, pengguna bisa menggunakan poin dengan mudah tanpa terburu-buru. Ini berbeda dari program loyalty pada umumnya dimana poin yang terkumpul hanya bisa ditebus di tempat yang sama. Paprika menggunakan sistem yang dinamakan “universal cashback”, dimana pengguna bisa menggunakan poin yang telah terkumpul di seluruh outlet yang bekerjasama dengan Paprika.
Selain itu, sistem poin Paprika juga fleksibel. Pengguna bisa mendapatkan poin hanya dengan berbelanja minimal Rp 20.000. Lalu, mereka bisa segera menggunakannya bila sudah mengumpulkan 10.000 poin (senilai dengan Rp 10.000).
“Kami percaya bahwa konsumen adalah pihak yang mengkonsumsi materi promosi, jadi kami ingin tempat usaha yang membayar langsung kepada konsumen” jelas Kalvin Yap, CEO Paprika.
Saat ini, Paprika menawarkan layanan cashback mereka di Jakarta dan Medan. Perusahaan ini telah bekerja sama dengan lebih dari 400 outlet, termasuk diantaranya restoran, kafe, bar, pusat kebugaran, pusat kecantikan, dan karaoke keluarga. Beberapa mitra paprika bahkan memberikan cashback hingga 30 persen ke pengguna.
Paprika Ingin Membantu Tempat Usaha di Jakarta dan Medan Berkembang
Aplikasi Paprika langsung disambut baik di kota asalnya, Medan. Startup ini telah memiliki lebih dari 30.000 pengguna terdaftar dan memproses 45.000 transaksi di Medan. Secara total, perusahaan ini sudah memproses nilai transaksi lebih dari Rp 7 miliar. Di kuartal pertama 2016 ini, layanan Paprika juga akan mulai tersedia di Jakarta.
Berbeda dengan layanan online lainnya, Paprika tidak memungut biaya di muka dari tempat usaha yang bermitra dengannya. Sebaliknya, Paprika menggunakan model kerjasama berbasis performa. Tempat usaha mitra paprika tidak perlu membayar sepeserpun jika tidak ada pengguna paprika yang datang dan berbelanja. Satu-satunya yang perlu mereka lakukan adalah memberikan cashback minimal 10 persen ke pengguna. Dengan begitu, perusahaan mitra bisa menjalankan kerja sama ini tanpa ada resiko sama sekali.
“Kami ingin membantu mempromosikan tempat usaha mitra kami, sehingga mereka bisa lebih fokus membuat produk yang berkualitas, serta memberikan layanan yang memuaskan,” kata Kalvin. “Promosi dan iklan tradisional biasanya sangat mahal, dan memerlukan biaya awal yang sangat besar pula, sedangkan hasilnya sulit diukur. Sebaliknya, Paprika menitikberatkan layanan teknologinya berdasarkan performa penjualan.”
Satu fitur lain yang juga berguna untuk mitra adalah sistem analitik Paprika. Pemilik usaha bisa melihat siapa saja pelanggan mereka, dan mendapatkan saran dan masukan yang berguna untuk meningkatkan kualitas usaha mereka.
Paprika memiliki empat co-founder dari berbagai latar belakang: Kalvin Yap (CEO) dulunya bekerja di perusahaan milik keluarga di industri pengolahan kayu. Welly Huang (CTO) sebelumnya memegang posisi kepala bagian development di Otten Coffee. Indra Halim (CMO) berkecimpung di industri kuliner, serta selaku founder direktori kuliner terbesar di Medan, KulinerMedan. Terakhir, Wiyono Sumono (Chairman) memiliki berbagai usaha dari berbagai macam industri, termasuk manufaktur karet, minyak kelapa sawit, dan perhotelan. Kalvin dan Wiyono sebelumnya sudah pernah bekerjasama sebagai angel investors di perusahaan e-commerce Alikolo.
Di tahun 2016 ini, Paprika ingin bermitra dengan 2.000 tempat usaha di Indonesia. “Paprika akan terus berkembang,” kata Kalvin. “Kami ingin mengubah cara pemilik usaha mempromosikan usaha mereka ke konsumen dan membuat standar baru di industri ini.”
[/showhide]