Ngerecokin sana-sini, dapetlah beberapa ide camilan khas Nusa Tenggara Timur untuk anak-anak. (Thanks uncles and aunties Flobamora!)
Kue Rambut atau Jawada
Mungkin disebut kue rambut karena bentuknya mirip rambut kusut. Entahlah. Hahaha. Camilan ini katanya khas dari Lamaholot. Biasa disajikan pada upacara adat, lalu belakangan juga pada acara-acara resmi kenegaraan.
Rasanya gurih dan krispi. Kue ini terbuat dari campuran tepung beras, gula palem, nira, garam dan air, digoreng dalam minyak panas.
Kue Cucur
Kue cucur mungkin lebih populer sebagai penganan Betawi karena termasuk salah satu makanan wajib di upacara adat Betawi. Namun sebetulnya kue ini dikenal oleh banyak suku di Indonesia. Bahkan kue cucur juga ada di Malaysia dan Thailand Selatan.
Nah, kue cucur menjadi khas NTT ketika bahannya memakai campuran tepung jagung dan gula merah dari nira lontar.
Manggulu
Manggulu mudah ditemukan di Sumba Timur. Mirip dodol, tapi kecil-kecil.
Terbuat dari campuran pisang, gula merah dan kacang tanah, manggulu dibungkus daun lontar. Rasanya asam manis.
Makanan tanpa minuman rasanya gak lengkap kan ya.
Moke adalah minuman khas orang Flores. Ada 2 jenis, yaitu moke putih dan moke hitam. Moke putih merupakan air nira hasil sadapan dari pohon lontar atau enau. Sementara moke hitam, walaupun sebetulnya berwarna agak kuning, merupakan hasil penyulingan dari moke putih dan mengandung alkohol. Biasanya moke hitam disajikan saat acara khusus.
Nah, moke putih atau air nira bisa diberikan untuk anak karena manis.
Idealnya dapet air nira lontar; selain rasa manisnya, ada lagi rasa “menggigit” seperti soda. Mirip minuman Sprite gitu, but with very less sugar.
Tapi kalo rempong, bisa pakai air nira aren, nira kelapa, atau sekadar sirup kelapa yang dicampur sedikit soda. Mana yang lebih gampang dicarilah.
Itulah sedikit camilan khas NTT yang bisa dicoba anak-anak. Kalo ada yg lain, komen dong!